Jumat, 24 Oktober 2014

DRAF PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI

KOMUNIKASI ANTARA MAHASISWA ASAL TIMOR LESTE DAN MAHASISWA EKS PENGUNGSI ASAL TIMOR LESTE PASKA REFERENDUM DI KOTA YOGYAKARTA
(SUATU TINJAUAN SOSIO-KOMUNIKATIF)






DISUSUN OLEH
CESALTINO MANUEL MONTEIRO
NIM
10531021


 
SURAT PERMOHONAN PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI

No                   :
Hal                  : Pengajuan Judul Skripsi
Lampiran         :

Kepada Yth:
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi STPMD”APMD”YOGYAKARTA
Di
STPMD”APMD”YOGYAKARTA

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, 
Nama              : Cesaltino Manuel Monteiro 
No.Mhs           : 10531021
Jurusan          : Ilmu Komunikasi
Bahwa melalui surat permohonan ini saya mengajukan judul skripsi, adapun judul skripsi yang saya ajukan adalah; KOMUNIKASI ANTARA MAHASISWA ASAL TIMOR LESTE DAN MAHASISWA EKS PENGUNGSI ASAL TIMOR LESTE PASKA REFERENDUM DI KOTA YOGYAKARTA (Suatu Tinjauan Sosio-Komunikatif).
Persyaratan yang saya sertakan adalah:
1.      Pengantar Judul Skripsi
2.      Foto kopy Kartu Mahasiswa
3.              SKHU
4.      Kwitansi Pembayaran
Demikian surat permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian Bapak Ketua Prodi, saya ucapkan terima kasih.


Hormat saya


Cesaltino Manuel Monteiro

LEMBAR PERSETUJUAN
PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama                           : Cesaltino Manuel Monteiro
NIM                            : 10531021
JURUSAN                  : Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi               : KOMUNIKASI ANTARA MAHASISWA ASAL TIMOR LESTE DAN MAHASISWA EKS PENGUNGSI ASAL TIMOR LESTE PASKA REFERENDUM DI KOTA YOGYAKARTA (Suatu Tinjauan Sosio-Komunikatif).
Tanggal Persetujuan     :













Menyetujui,
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi





(Ade Chandra, M,si)


  








SURAT KETERANGAN
USULAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

Sesuai dengan pembicaraan yang telah dilakukan antara saya dengan mahasiswa :
maka dengan ini saya :
Nama                           : Cesaltino Manuel Monteiro
NIM                            : 10531021
JURUSAN                  : Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi               : KOMUNIKASI ANTARA MAHASISWA ASAL TIMOR LESTE     
                                       DAN MAHASISWA EKS PENGUNGSI ASAL TIMOR LESTE    
   PASKA REFERENDUM DI KOTA YOGYAKARTA(Suatu Tinjauan  
   Sosio-Komunikatif)
Maka dengan ini saya:
Nama Dosen

Menyatakan bersedia diusulkan menjadi pembimbing skripsi mahasiswa tersebut di atas, apabila Mahasiswa tersebut memenuhi syarat untuk menempuh jalur Skripsi. Demikian kesediaan ini saya buat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.




Yogyakarta,..../...../
Hormat saya,



( ................................. )





LATAR BELAKANG MASALAH
Ide pelepasan Timor-Timur (sekarang Timor Leste) berawal dari munculnya dua opsi penyelesaian masalah bagi Timor Timur melalui hasil referendum oleh Pemerintahan B.J Habibie pada tanggal 27 Januari tahun 1999. Opsi Perama adalah Pemberian Otonomi Khusus dan Opsi kedua adalah Pemisahan Timor-Timur dari Indonesia. Berdasarkan pada kedua Opsi tersebut maka dilaksanakanlah Referendum atau penentuan nasib Timor-Timur melalui pemunggutan Suara yang dilaksanakan pada tanggal 30 agustus 1999.
Paska referendum pada tanggal 30 Agustus tahun 1999 dan pengumuman hasil Referendum pada tanggal 4 September 1999 setelah 78,5% memilih untuk Merdeka, di Timor Leste terjadi exodus besar-besaran ke Timor Barat. Hampir di seluruh wilayah Timor Leste masyarakat mengungsi ke Timor Barat karena situasi yang mencekam pada waktu itu. Keselamatan nyawa menjadi alasan warga Timor Leste untuk mengungsi ke Timor Barat. Selain ke Timor Barat ada juga yang  mengungsi ke Australia dan Portugal.
Situasi dan kondisi yang sangat mengancam nyawa pada waktu itu membuat banyak warga yang memilih untuk meninggalkan tanah kelahirannya dan mengungsi ke Timor Barat yakni ke Atambua, Kupang, Kefa dan lain-lain. Namun juga banyak warga Timor Leste yang mengungsi ke gunung-gunung dan memilih untuk tetap tinggal di Timor Leste dengan segala resiko dan konsekuensinya. Setelah beberapa tahun mengungsi di Timor Barat dan dengan situasi yang semakin kondusif banyak warga yang memilih untuk kembali ke kampung halamannya namun tidak sedikit pula yang memilih untuk menetap di Kamp-kamp pengungsian dan memilih untuk menjadi warga negara Indonesia.
Setelah hampir 15 tahun menjadi warga Negara Indonesia banyak Perubahan yang di alami oleh eks pengungsi di Timor Barat yakni dari bidang sosial, Politik, Budaya, Ekonomi, Pendidikan, Jasmani dan Rohani. Perubahan itu terjadi seiring dengan situasi dan lingkungan yang dihadapi oleh warga eks Pengungsi setelah hidup dalam situasi baru yang memaksa mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan itu. Contohnya dibidang Ekonomi; ketika masih  berada di kampung halaman, banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan, namun setelah berada di kamp pengungsian sumber daya alam menjadi sangat terbatas bahkan tidak ada sama sekali untuk dikelola sehingga yang mengharapkan bantuan dari pemerintah, demikian juga dengan bidang kehidupan yang lainnya.
Setelah pengungsian besar-besaran itu, entah yang berada di kamp pengungsian maupun yang memilih tetap tinggal di Timor Leste telah ada satu tembok pemisah yang sangat besar yang membuat mereka sangat sulit dalam berkomunikasi. Sulitnya komunikasi itu disebabkan oleh berbagai hal misalnya: Teknologi, humanity sense, dan jarak yang sangat jauh. Namun seiring dengan berjalannya waktu, komunikasi antar mereka dapat terjalin kembali melalui badan PBB Unicef, Kemajuan teknologi misalnya Internet, Telepon, Hp, surat pos dan lain sebagainya. Komunikasi yang terjalin kembali memberi suatu bukti bahwa hubungan emosional yang kuat akan selalu menjadi harapan yang besar untuk berkomunikasi walaupun letak geografis yang sangat jauh.
Demikian juga hingga saat ini komunikasi ini tetap terjalin secara emosional walaupun secara Geografis dan secara Politik telah memiliki kedaulatan sendiri. Artinya bahwa secara Politik telah berpisah secara berdaulat namun secara emosional hubungan ini akan tetap ada dan terus berlanjut.
Komunikasi yang terjalin ini bukan hanya terjadi antara warga Timor Leste di kamp pengungsian dengan warga negara Timor Leste, namun komunikasi ini terus berlanjut hingga ke berbagai daerah di Indonesia termasuk juga di Yogyakarta. Berdasarkan data yang ada, hampir 1000 orang mahasiswa eks Pengungsi asal Timor leste dan hampir 2000 orang mahasiswa asal Timor Leste yang sedang melanjutkan study di Yogyakarta yang tersebar di beberapa, Universitas, Institut, akademi pendidikan dan perguruan tinggi lainnya.









RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu:
1.      Penjelasan umum tentang pengungsian besar-besaran paska Referendum.
2.      Tentang komunikasi yang terjalin antara Warga Timor Leste dan para pengungsi paska referendum
3.      Sarana atau alat apa yang digunakan dalam proses komunikasi dan kendala-kendala yang dihadapi selama Proses Komunikasi.
4.      Bagaimana komunikasi antara mahasiswa asal Timor Leste dan mahasiswa eks pengungsi Timor Leste di yogyakarta paska referendum hingga saat ini.
5.      Relasi atau hubungan mahasiswa asal Timor Leste dengan Mahasiswa eks Pengungsi asal Timor Leste Paska Referendum.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakan penelitian tentang komunikasi antara...adalah:
1.      Agar bisa mengetahui dan memahami cara dan Proses komunikasi yang dilakukan oleh mahasiswa asal Timor Leste dan Mahasiswa ex pengungsi Timor Leste yang kuliah di Yogyakarta
2.      Untuk mengetahui bagaimana komunikasi antara Mahasiswa asal Timor Leste dengna Mahasiswa Eks Pengungsi Timor Leste paska Referendum.
3.      Untuk memberikan gambaran umum tentang hubungan dan komunikasi yang terjalin antara mahasiswa asal Timor Leste dengan Mahasiswa Eks Pengungsi asal Timor leste di Yogyakarta.
4.      Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam berkomunikasi antara Mahasiswa asal Timor Leste dengan Mahasiswa Eks Pengungsi asal Timor Leste di Yogyakarta.





METODOLOGI PENELTIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Pengumpulan membaca atau teknik Leterer
Metode Leterer atau membaca adalah sebuah teknik yang digunakan penulis dengan cara mencari referensi melalui buku-nuku. Data dan metode-metode untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam mengumpulkan data tentang proses Komunikasi diperoleh dengan Pengumpulan data studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan berbagai sumber-sumber refrensi baik berupa buku,artikel dan lainnya
2.      Metode Wawancara
Metode dengan mewawancara yaitu komunikasi langsung antara penulis pihak yang memerikan informasi atau informan dengan cara saling tanya jawab sesuai dengan bahan penelitian.
3.      Metode Observai atau pengamatan
Selain dengan membaca buku dan wawancara penulis juga mengunakan metode observasi atau pengamatan. Metode pengamatan adalah suatu teknik yang digunakan penulis dengan melakukan observasi langsung dengan kenyataan yang ada.








TINJAUAN PUSTAKA
Jaguaribe, Helio, Um Estudo Critico da Historia, Paz E Terra, São Paulo, Brasil, 2oo1.
Nevins, joseph, Pembantaian Timor-Timur, Horor Masyarakat Internasional, Galang Press, Yogyakarta, 2008.
Www.Wikipedia.Com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome In Blogging Is My Life

Contoh Sliding Login Dengan JQuery

Disamping ini adalah contoh Sliding Login menggunakan JQuery. Login Form Disamping hanya Contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB, Karena Blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial Blog

Untuk membuatnya Silahkan : Klik Disini

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!