KISAH DARI BATAS KOTA
Saya ngak tau, sekarang saya
berada dimana? Itulah sms yang kukirimkan ke ketua kelompok kami, ketika saya
merasa telah kehilangan arah. Pencarian yang cukup panjang untuk kembali ke
tujuan yang sebenarnya. Ada rasa kesal, ada rasa capek, ada rasa lelah, ada
rasa putus asa bahkan ada rasa benci pada diri saya dan ketua saya.
Rintik-rintik hujan membawa dingin hingga ke tulang rusukku. Hijaunya alam dan
sejuknya desa tidak menjadi indah dan tidak sejuk lagi untuk saya. Yang ada di
benak saya Cuma mencari alamat yang ingin saya tuju. Apakah alam masih Indah..?
ya alam masih sangat indah... dengan motor usang yang saya pinjam dari teman,
saya masih menjadi seorang penjelajah yang menembus batas kota untuk mencari
tujuan saya.
Hujan gerimis menjadi sahabat
setia dalam penjelajahan saya, walau kadang saya benci, entah karena apa saya
membencinya. Daun-daun yang bergoyang seolah menertawakan saya, dikala hembusan
angin menerpa diselah-selah rintik-rintik hujan. Pencarianku belum
selesai...dan ternyata saya masih mencari, hingga saya lupa bahwa alam tengah
menghadirkan sesuatu yang berbeda kepada saya. Damai, tenang, kalem, sepi,
sunyi dan hanya ada saya dan alam dan sang penciptnNya. Ya..I am lonely but I
am not alone.