Pagi itu terasa cerah, sang raja siang telah muncul dari balik gunung diufuk timur. burng-burung kecil mulai beterbangan tuk memulai hidup baru. penghuni berakal budipun masing-masing mulai menyiapkan diri tuk hadapi masalah dan kegiatan hari ini. Embun-embun pagi mulai kering disapu panasnya sinar matahari yang mulai meninggi. suara bising dimana-mana, seolah daratan diseluruh dunia ini telah menjadi jalan raya yang hanya dilalui oleh kendaraan-kendaraan oaling jelek sampai kendaraan paling mewah. Silver adalah salah satu dari penghuni bumi yang siap untuk memulai hidup di hari ini. Tidak seperti biasanya, hari ini Silver Punya kesibukan lain yang seolah-olah tidak bisa ditunda. Entah sadar atau tidak silver harus berpisah dengan orang yang dia kasihi, teman-teman dekatnya, halaman rumahnya, sanak keluarganya, kampung halamannya dan juga anjing kesayangannya yang selalu menemani silver diala silver gundah dan resah tentang dunia ini dan hidupnya sendiri.
Silver, barang-barangmu udah siap semua? tanya ibunya sambil menyiapkan sarapan terakhir unutk anak tercintanya.
udah bu, semua sudah ada dalam tas. tinggal tunggu jemputan aja. jawab silver sambil memandang foto teman-temannya yang selalu bersama dengannya.
perlahan-lahan air mata silver membasahi pipinya. kenangan-kenangan terindah yang pernah terjadi mulai menguasai otak dan pikirannya hingga menguasai hatinya dan mendominasi perasaannya. Tuhan, jagalah mereka semua dalam KasihMu dan lindungilah kami dalam KekuatanMu. Hanya itu yang bisa diungkapkan dengan hatinya ketika perasaannya menguasai dirinya.
Silv, nih sarapan sudah siap, ayo makan nanti keburu dingin, lagian sebentar lagikan jemputannya datang? panggil ibu dari dalam dapur rumah silver yang sederhana. rumah yang membesarkannya, melindunginya dari sinar matahari dan hujan, rumah yang menjadi tempat merebahkan tubuhnya saat capek dan rumah yang menjadi segalanya, itupun akan dan harus ditinggalkan.
ya bu...sebentar. jawab silver sambil memandang foto kawan-kawannya. tanpa berpikir panjang silverpun pergi keruang makan dan langsung mencicipi masakan ibunya. masakan yang selalu ada walau sangat sederhana, yang selalu memberi hidup walau sedikit.
silver..............ada yang datang tuh....kata ibu sambil melihat keluar lewat jendela. tanpa berpikir panjang Silver langsung meluncur ke luar dan tak disangka Nato dan kawan-kawan yang lain telah berdemo dihalaman rumahnya. Tuntutan mereka sangat sederhana yang dituliskan dalam spanduk hati mereka. “friend forever”. hanya itulah tuntutan mereka. Walau berat tapi itulah kenyataan yang harus dihadapi oleh mereka. saat dimana harus bersama dan saat-saat dimana harus berpisah. Tidak ada kata yang terucap, tidak ada suara, tidak ada tangis hanya diam dan diam menguasai dunia mereka. jika perppisaan ini harus terjadi biarkan ini terjadi supaya rasa kangen itu ada diantara kita karena cinta dan persahabatan itu ada ketika rasa kangen itu ada. Hanya itu yang bisa dikatakan oleh silver tuk dapat menghibur dirinya dan teman-temannya. kalian adalah hadiah paling berharga dalam hidupku, bro and sist............perpisaahan itu laksana gunung, keindahan itu semakin Nampak jika dilihat dari jahu. so friend........we are friend forever. lanjut silver sambil menunduk seolah ia tidak berani menatap wajah kawan-kawannya yang selama ini telah menjadi saudara, guru, murid, teman sahabat, kawan, kakak, adik dan kadang juga jadi musuh.
Maafkan kami ya bro.........atas semua duri yang telah ada diantara kita. yang buruk tinggalkan dan yang baik bawalah bersama bro. kami akan doakan selalu, semoga segalanya baik-baik aja. bro..........desa kita perlu kita, kamu dan semua. kata Nato sambil mewakili teman-temannya. taka da tangis dan tawa diantara mereka karena semua sadar bahwa Tuhan pasti akan mempertemukan mereka entah dimana. Perpisahan kecil dan sederhana itu meningalkan kesan yang sangat mendalam untuk silver dan rasa haru. Ibu silver yang menyaksikanya kejadian kecil itu terharu dan tak terasa air matannya membasahi pipinya. bukan karena akan ditinggalkan oleh anaknya tapi karena persahabatan diantara mereka. Ternyata persahabatan mereka memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada ibunya. Arti sahabat tidak pernah diukur dengan batas ruang dan waktu, sahabat itu melampaui ruang dan waktu dan abadi selamanya. Persahabatn bukanlah ilmu hitung yang bisa dipecahkan dengan rumus-rumus atau angka-angka tetapi persahabatan adalah masalah alam yang hanya bisa dimengerti dengan hati dan perasaan. kejadian siingkat itu menjadi awal sekaligus akhir untuk tujuan hidu mereka masing. menjadi akhir karena segala mereka harus menjalani hidup sendiri-sendiri dan menjadi awal karena mereka semua akan melalui hidup baru tanpa yang lain.
Tiba-tiba mobil jemputan pun tiba dan mereka harus berpisah. Ibunda silver yang sangat kehilangan anaknya menjadi tegar dan kuat dengan kehadiran teman-teman silver. senyum kecil menghiasi wajah ibunya saat Silver hendak masuk kedalam mobil.
Sekolah yang benar ya...............nanti kalau pelang harus bawa diploma jangan bawa akte kelahiran ya................kata silvia sambil tertawa.
hei bro.................ingat! suatu saat aku pasti jalan kesana kalau aku udah punya duit banyak.:kata joni sambil memperlihatkan ID cardnya. yang lain mengejek joni sambil tertawa.walau dalam hati mereka telah teriris oleh perpisahan ini.
silv...........jangan lupa telpon mama ya kalau udah sampai disana. dan ingat sekolah yang benar dan harus berusaha. mama akan doakan kamu selalu. kata mama sambil memeluk silver.
ya mam, silver janji kog.............balas silver sambil mencium tangan mamanya dan papanya, dan memohon restu.
Jangan lupa belajar dan jangan berdoa ya.............biar dilindungi oleh Yesus dan Bunda Maria. kata temannya sambil memukul pundak silver.
pasti donk..............jawab silver sambil mengeluarkan rosary warna coklat dari dalam saku pemberian seorang suster, rosary yang selalu menjadi kekuatanya saat silver lemah , menjadi pelindungnya saat dalam bahaya. menjadi tumpuan harapannya saat berjuang. dan ia pun melingkarkan rosarinya di leher.
inilah senjataku, dan inilah kekuatanku. siapapun tak akan mampu mengalahkan ini kecuali amunisinya sudah habis alias aku tidak berdoa lagi. lanjut silver sambil tertawa. teman-temanya pun ikut tertawa. itulah hiburan terakhir dari silver dan dari teman-teman untuk silver. Silver pun hilang dari pandangan teman-temannya. Suara burung kecil, anging yang bertiup pelan menjadi saksi bisu perpisahan mereka. tak ada kata, tak ada bising namun dari hati yang palin dalam mereka terucap ribuan bahkan jutaan kata yang tidak bisa diwakilkan dengan kata-kata. seiring dengan jalannya waktu silverpun hilang dari pandangan bola mata mereka. perasaan silver pun hancur karena dikuasai oleh keadaan dunia yang cukup rumit bagi dirinya. namun ia terhibur dengan kata-kata para intelektual dahulu yang mengatakan bahwa”jika ada perpisahan jangan pernah ditangisi karena perpisahan itu laksana gunung yang tinggi, yang keindahannya semakin nampak jika dilihat dari jahu.
selamat siang...sekarang saya ada di atambua. tino. itulah pesan pertama dari sim card barunya kepada seseorang yang ia tahu tapi tidak dikenal. tiba-tiba Hp nokia miliknya berdering pertanda kalau smsnya udah dibalas, ia sengaja set lagu eu te amo demais sebagai nada pengingat pesan agar dapat selalu teringat kalau orang-orang yang silver tinggalkan adalah mereka yang paling ia cintai. dan dari balik dari layarnya ada nomor baru yang ia sendiri tidak tahu pengirimnya. dari balik lcdnya tertulis a new massage recieved. Kak, tiketnya udah diboking, nanti kalu udah nyampai bisa langsung diambil. arga. pesan singkat dari orang misterius, hanya bayang-bayang dalam otaknya. walau silver udah diberitahu bahwa argalah yang akan menunggunya bila sampai ditempat tujuan. hati silver tidak tenang lantaran dalam tubuhnya aliran darahnya terasa berhenti. entah apa yang ada dalam pikirannya silver tidak bisa mengendalikan keingungannya. Entah ia ada dimana ia sendiri bingung walau ia tahu nama tempatnya dari Tulisan dipapan kantor, di pamflet-pamflet dan lain. Ia juga bingung kemanakah ia akan pergi bila sudah tiba di tempat tujuannya nanti, karena ia sendiri tidak tahu tempat sebenarnya. hari semakin malam, jarum jam sudah menunjukkan pukul 7dari Hpnya. rasa capek dan gantuk mulai menyelimuti dirinya namun ia berusaha untuk menghilangkan rasa capek dan gantuknya itu karena ia harus tetap bangun agar bisa tahu posisinya. ada papan yang bertuliskan selamat datang di Naibonat. langsung teringat jelas dalam pikirannya tentang nama daerah itu. Nama itu membawa ia kembali ke 10 tahun yang lalu ketika orang tuanya menerima surat dari saudara-saudarnya yang terpaksa mengungsi ke kupang karena perang saudara setelah kemerdekaan pada tanggal 30 agustus 1999. Pikirannya tertuju kapada saudara-saudaranya yang berada dikupang. satu persatu ia mengingat kisah-kisah terakhir saat akan berpisah karena perang saudara 10 tahun yang lalu yang menyebabkan mereka belum pernah bertemu sampai sekarang. waktu semakin berjalan dan sopir pun mulai menanyakan tentang tempat para penumpang yang ada didalam mobil. udah dekat kale”pikir Silver dalam hatinya”. setelah menempuh sekitar 30 menit perjalanan silver dan penumpang lainnya tiba di tempat tujuan. sepupu Silver yang telah di sms telah menunggu di agen travel. penuh peraya diri seolah bukan orang baru ia turun dari mobil dan langsung mencari sepupunya.
udah lama nungunya ya???tanya Silver ketika ia bertemu sepupunya.
ngak kog...10 menit yang lalu. jawab Jano sambil bersalaman.
perasaan lega dan senang langsung dirasakannya setelah ia tahu bahwa ia sudah ditunggu sepupunya. karena sepupunya bukanlah tujuan utamanya maka silverpun kirim pesan singkat ke Arga untuk memberitahu kedatangannya. lima menit kemudian jemputanpun datang.
suster wendy???tanya penjemputnya.
ya, silver mengangguk tanda setuju.
saya disuruh suster Wendy untuk menjemput frater...lanjut si penjemput yang ia sendiri tidak tahu namanya.
oh ya....sekarang kita boleh pergi???tanya silver.
ok. mari kita jalan. jawab penjemput silver.
mereka pun mneinggalkan tempat penjemputan dan langsung menuju kerumah Arga. orang yang itdak diketahuinya tapi udah dikenalnya lewat SMS yang mereka kirimin satu sama lain selama silver dalam perjalanan.
sederhana, rapi, tenang dan aman. itulah tempat kost Arga. ditempat yang nyaman itulah Arga, teas, ibu teas dan bapak tesa menjalani hidupnya. dari wajah silver terlihat capek namun karena pertemuannya dengan muti dan keluarganya silver akhirnya senang dan bahagia sekali. Mungkin karena kedatangan Silver yang sudah diketahui sebelumnya, Silver langsung disuguhi dengan kopi Panas.
Merekapun larut dalam cerita-cerita dan kisah-kisah mereka. Silverpun tak mau ketinggalan dengan kisah perjalanannya. Suasana malam itu jadi lain, karena malam itu penuh tawa dan canda antara mereka walaupun baru kali ini mereka bertemu, tapi seolah-olah mereka sudah saling mengenal lama. berbagai kisah terungkapkan malam itu dari yang paling gembira sampai yang paling sedih. Namun tetap dalam suasana aman dan nyaman. malam semakin larut dan mereka pun mulai terlelap dalam mimpi-mimpi indah mereka, mimpi tentang hari esok yang cerah dan indah.
kak....lebih baik istirahat ya....pasti capek selama perjalanan. lagian kak kan besok pagi-harus berangkat. istirahat sudah ya kak???tanya arga sambil memohon kepada silver agar istirahat.
ya....makasih ya. jawab silver dengan wajah terasa mengantuk.
selamat malam ya kak. arga istirahat dulu.
selamat malam juga. balas silver.
itulah kata-kata terakhir antara Arga dan silver dimalam hari itu. karena pagi-pagi silver sudah harus pergi untuk cek tiket yang sudah dipesan oleh arga.
Silver tidak bisa tidur karena pikirannya yang tidak menentu. Ia terus memikirkan apa yang akan ia lakukan di bandara nanti, soalnya baru pertama kali silver melakukan hal-hal seperti itu. pikirannya menguasai mimpinya.
bersambung....................................