Jika saudara sekalian ada jawaban atas pertanyaan diatas tolong postkan di kolom komentar karena saya benar-benar ingin tahu tentang hal ini.
Satu hal yang cukup memalukan lagi yang sekarang terjadi di Indonesia adalah perbaikan toilet anggota DPR dengan modal miliaran rupiah. Dan yang paling parah lagi adalah renovasi ini dibuat saat anak-anak sekolah harus pertaruhkan nyawanya untuk pendidikan karena jembatan yang biasa dilaluinya runtuh akibat hujan. Mengapa jembatan yang rusak tidak bisa direnovasi sedangkan toilet yang tidak ada kerusakan apa-apa direnovasi?seandainya saya seorang anggota DPR saya akan sangat malu melihat semua ini.
Kita semua tahu bahwa anggota DPR adalah mereka-mereka yang dipilih untuk mewakili rakyat yang memilih mereka. Mereka dipilih untuk menyuarakan aspirasi dari rakyatnya. Yang menjadi pertanyaan”apakah benar para Anggota DPR telah menyuarakan suara rakyat? Tapi dari beberapa keputusan yang diambil oleh anggota DPR rakyat disia-siakan. Sekarang coba saja kita tanyakan kepada para rakyat”apakah rakyat setuju dengan renovasi toilet anggota DPR ketika anak sekolah harus mempertaruhkan nyawa hanya untuk sekolah?saya tidak percaya bahwa rakyat akan setuju dengan renovasi toilet anggota DPR. Inikah yang dinamakan suara rakyat?. Seharusnya untuk melakukan suatu renovasi, perlu diadakan sosialisasi kepada rakyatnya dan bila perlu tanyakan kepada rakyat tentang program-program anggota DPR agar rakyat merasa terwakili.
Sekarang kita lihat, setiapkali musim hujan selalu terjadi banjir karena banyak saluran-saluran yang rusak. Di banyak daerah masih banyak jalan-jalan yang rusak dan kita juga perlu belajar dari program”Indonesia mengajar” yang mengutus para pengajar ke Desa-desa terpencil untuk mengajar anak-anak sekolah di pedesaan dan dari pengalaman-pengalaman mereka menunjukkan bahwa di desa-desa terpencil masih ada gedung-gedung sekolah yang masih berada dibawah standar. Mengapa dana untuk renovasi jalan-jalan, gedung-gedung seokolah, jembatan-jembatan yang runtuh tidak ada tapi untuk renovasi toilet anggota DPR(yang hanya untuk buang kotoran dan tidak ada kerusakan sedikitpun) ada dananya?apa bedanya kotoran(tahi) rakyat dan kotoran(tahi)anggota DPR?apa yang dimaksud dengan “dari rakyat,oleh rakyat dan untuk rakyat?
Ternyata anggota DPR tidak mempunyai hati”sense of humanitiy”nya anggota DPR telah hilang dari hati mereka. Hanya menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang sebenarnya tidak penting. Contoh lain misalnya”studi banding ke Yunani”. Studi banding yang dilakukan oleh anggota DPR ke yunani adalah suatu bukti bahwa anggota DPR tidak percaya diri menjadi anggota DPR dan belum mampu menjadi anggota DPR. Kita semua berharap agar anggota DPR bisa mempunyai sense of humanity, sense of nationalism, sense of belonging agar segala keputusan yang diambil demi kepentingan rakyatnya dan kesejahteraan rakyatnya.
Saya malu ketika saya menulis artikel sederhana ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar