SINOPSIS FILM THE SPEECH’S KING
Dalam Film The speech’s king menceritakan tentang Duke of York anak seorang Raja yang gagap. Setelah ayahnya meninggal dan kakaknya, King Edward VIII, memilih menikahi seorang janda Amerika daripada menduduki tahta kerajaan, akhirnya Prince Albert, Duke of York, harus menggantikan kakaknya menjadi raja Inggris. Masalahnya adalah sejak kecil Prince Albert gagap, dan ia tidak ingin dipermalukan di depan rakyatnya saat ia berpidato. FYI, film ini diangkat dari kisah nyata di era 1920-1930an.
Segala upaya pengobatan pun dilakukan Prince Albert yang kemudian menyandang nama King George VI ini. Namun karena gagal terus, akhirnya istri Albert, Duchess of York, diam-diam menghubungi Lionel Logue, seorang terapis bicara di Australia. Duchess awalnya tidak mengungkap identitas King George VI. Saat terapi Lionel mulai menampakkan hasil, raja dan terapisnya ini pun jadi sahabat yang tidak terpisahkan.
ANALISIS FILM THE SPEECH KING BERDASARKAN PADA TEORI KOMUNIKATOR
Dalam film tersebut kita dapat membuat eskalasai antara Duke of York dengan Dokter Pribadinya dan yang berperan penting dalam kesusksesan Duke adalah Istrinya. Jika dihubungkan dengan teori Komunikasi yakni komunikasi Interpersonal maka ada beberapa hal penting dalam film tersebut:
1. Percaya
Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut:
a. Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, keterampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan konsisten.
b. Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk.
c. Kualitas komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan muncul.
2. Perilaku suportif
Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif yaitu:
a. Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas kelemahan dan kekurangannya.
b. Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menetukan cara mencapai tujuan.
c. Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam.
3. Sikap terbuka.
Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.
Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi dan oleh kesombongan, sifat malu dll.
Dalam flm the king’s speech kita dapat menemui hal-hal diatas misalnya, rasa percaya Diri, Perilaku suportif dan sikap terbuka. Percaya diri dapat kita lihat di akhir film ketika Duke menyampaikan pidato pertamanya sebagai raja walaupun Duke tahu bahwa itu akan sangat sulit untuk Dia. Sedangkan Perilaku suprotif dapat kita lihat dari sosok Istrinya Duke yang penuh kesabaran mendukung semua yang dilakukan oleh duke dari awal terapinya sampai pidato pertamanya. Sikap terbuka yang dapat kita temui dalam film the speech’s king adalah penerimaan diri dari seorang Duke of York. Dia menerima bahwa dia adalah gagap dan itu sulit baginya namun dia tetap mau berusaha dan berusaha hingga mencapai kesuksesan.
Aplikasi teori Komunikator dalam Film The speech’s king
Untuk dapat memahami dengan jelas aplikasi teori komunikator itu sendiri pertama kita harus tahu apa itu teori Komunikator? Teori komunikator Teori yang mempelajari tentang bagaimana individu bertindak sebagai komunikator dalam proses komunikasi.Poin-Poin penting dalam Teori Komunikator adalah
1. Traits; (Sifat/karakter yang mempengaruhi perilaku komunikasi)
2. Cara berpikir individu(cara pikir, sikap dan perilaku individu)
3. Pribadi dan (Konsep diri, persepi dan penampilan)
4. Identitas(bagaimana individu dibentuk dalam berbagai situasi)
Traits atau teori traits Teori-teori ini berasal dari tradisi psikologi sosial yang memandang karakter atau sifat individu sebagai faktor yang penting dalam menentukan perilaku komunikasinya
Beberapa traits yang menonjol disini yaitu :
Conversational narcissism :
- Ke AKU annya terlalu mendominasi dalam suatu komunikasi.
- Cenderung mengontrol dan mendominasi arus percakapan
- sikap responsif terhadap orang lain kurang dan tidak peka terhadap komunikant
Argumentativeness ;
- selalu berbeda pendapat dan beralasan
- Argumentatif dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif ketika melibatkan agresivitas dan kasar.
- Argumentatif dapat menjadi pembelajaran dalam berkomunikasi.
Social and Communicative Anxiety:atau kecemasan sosial adalah:
- Kecemasan berkomunikasi terkait dengan penghindaran sosial, kecemasan secara sosial, kecemasan berinteraksi dan sifat pemalu.
- Kecemasan berkomunikasi berdampak secara :
- Fisik : jantung berdebar, pipi memerah
- Perilaku : penghindaran, proteksi diri
- Memiliki pikiran negatif (kognitif)
Dalam film the speech’s king, jika dihubungkan dengan teori Komunikator maka dari empat bagian dari teori komunikator sering dan selalu muncul dalam dalam film The speech’s king. Duke yang di bantu oleh dokter yang pertama ternyata gagal. Dari analisa pribadi, saya mengambil satu kesimpulan bahwa bukanlah dokternya yang gagal namun Duke of York yang terlalu mementingkan dirinya sendiri. Konsep yang berasal dari dirinya telah mempengaruhi pikirannya sehingga bantuan dari orang lain seolah-olah tidak ada manfaatnya bag Duke. Bagian lain kita juga bisa melihat bahwa Identitas diri dari Duke akhirnya terbentuk dengan dukungan dar sang Istri dan bantuan dari Lioni dalam situasi yang telah terkonsekkan oleh Duke sendiri.
Duke yang gagap akhirnya dapat melawan keterbatasannya sendiri dan melawan kecemasan dalam dirinya sehingga dia mampu membentuk konsep diri yang baru dalam dirinya bahwa Dia pasti bisa walaupun pkiran negatif selalu menghantui dirinya sendiri. Sikap Conversational narcissism dapat kita lihat dalam diri saudaranya yang cenderung mementingkan dirinya sendiri. Edward IV didominasi oleh Ke-AKU-annya, sehingga dalam situasi yang seharusnya Dia tidak boleh menyerah namun Edwar memilih sesuatu yang menjadi keinginan pribadinya.
Kesimpulan
Anita Taylor mengatakan Komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Kualitas komunkasi dari individu dapat menumbuhkan konsep diri yang positif seperti yang dtunjukkan oleh Duke of York dan istrinya serta dokter Logue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar