Aku
hanya bisa diam dan tertawa kecil menikmati semua yang terjadi di
hadapanku. Aku bagian dari itu tapi tidak boleh ambil bagian dari
itu. Sore itu menjadi awal dari semua pengalaman ini. Kawan-kawanku
yang lain yang menjadi bagian dariku memilih pada posisi yang sama
dan tidak mau ambli bagian dari itu. Banyak kejadian yang menjadi
kejadian pengantar pada sore itu, dari lucu, aneh, unik, marah,
sedih, jengkel, bete, rese pokoknya banyaklah....
Hahahhhahahahha,
aku hanya bisa menikmati dengan tawa dan sesekali mengabadikan
kejadian itu dengan kamera usangku yang selalu setia menemani aku
dalam semua kegiatanku kapan dan dimanapun. Muka sanggar tapi berhati
penyayang” itulah istilah yang cocok untuk mereka yang berdedikasi
tinggi itu dan istilah yang paling tepat untuk kami semua adalah “
semua untuk satu tujuan”. Ya..ini adalah istilah yang menurut aku
paling cocok untuk kami semua yang ambil bagian dalam kegiatan ini.
Ingat ya”istilah ini dari aku ya”. Dengan segala bentuk
perbedaan, segala bentuk karateristik, segala bentuk aksi hanya untuk
satu tujuan”keakraban” tujuan kami satu walau dengan aksi yang
berbeda”yaitu Keakraban”
Inilah
awal dari kisah ku di SIKAM di kampus tercinta APMD yang kata orang
tidak terkenal tapi orang-orangnya dikenal dan terkenal. Tiga hari
bisa dibilang hari yang sangat melelahkan karena selama tiga hari itu
kami harus fokus dan berani meninggalkan beberapa kebiasaan kami yang
seharusnya tidak bisa di tolerir. Aku yang biasa bangun pagi jam 7
selama tiga hari itu harus bangun 2 jam lebih awal agar bisa menjadi
contoh untuk saudara-saudara yang mengikuti SIKAM.
Cepaaat,
jongkok, lariiiii, ngapain telat? Itulah yang selalu aku dengar di
pagi hari dari ruang Imako, ruang kecil yang berukuran 3x6 meter
dikala kami akan memulai kegiatan kami.sambil membersihkan kamera
usangku dan sesekali menikmati pemandangan pagi akupun larut dalam
khayalanku yang membawaku sejenak ke dunia mimpi yang kata orang
tidak pernah ada. Pikiranku melayang jahu ke suatu tempat yang hanya
pernah kulihat sekali dalam mimpi dan aku memilih untuk tinggalkan
pikiranku di situ, entah sengaja atau tidak sengaja aku berharap satu
keajaiban bisa datang padaku dan menyapaku walau hanya dalam dunia
khayalanku. Lagu terbaru Noah”separuh aku” yang menjadi teman
setiaku di kala khayalanku menguasai diriku di pagi itu, seolah
memberikan warna baru bahwa masih ada seseorang yang setia hingga
saat ini dan itu akan datang tepat pada waktunya walaupun
kedatangannya tidak tepat pada waktunya lagi. Aku tetap memilih untuk
tidak beranjak dari tempat dudukku karena sejenak aku ingin tenang
dalam duniaku yang sebenarnya tidak seindah dunia orang lain.
Matahari yang awalnya hanya dari balik dedaunan perlahan mulai
menunjukkan dirinya penuh tanpa terhalang oleh apapun dari pandangan,
pertanda bahwa aku harus segera bergegas untuk ambil bagian dalam
tugas yang bukan bagian dari aku. Tanpa berpikir panjang aku dan
kawan-kawan yang lain langsung menjalankan perintah tanpa perintah
dari siapapun. Jepret kiri, jepret kanan, closeup, fokus, DOF sempit,
DOF luas, semua menjadi tugas kami, eh mumpung belajar juga soalnya
bukan kameraman professional. Ya inilah pekerjaan kami”mengabadikan
semua kegiatan yang terjadi dalam SIKAM atau dalam istilah yang
paling populer”mengambar dengan cahaya”. Kami ada tujuh orang
yang di percaya untuk menjadi team dokumentasi dan Kami adalah
anggota seksi dokumentasi, tugas kami hanya foto, foto, foto dan
foto. Membosankan tapi juga mengasyikkan. Dari antara teman-teman
saya yang lain sayalah yang paling tidak professional soal fotografi
tapi karena di percaya yang pura-pura jadi profesional. Percaya diri
juga dengan kamera tergantung di badan, tapi rasa percaya diri itu
kadang hilang sendiri ketika melihat kembali hasil jepretan saya.
Malu dan hilang rasa percaya diri ketika kedua bola mataku melihat ke
layar kamera sambil menekan tombol “View”. Hahahahahaha, tertawa
sendiri dan menertawakan diri sendiri. Professional dari mana? Dari
hongkong? Ah, ngak apa-apa, mumpung ngak ada yang tahu?itulah kalimat
yang selalu aku pikirkan ketika melihat kembali hasil jepretan daya
ya sekedar untuk menghibur diriku.
72
jam ini juga memberikan warna baru dalam kehidupan aku. Aku bisa
mengenal lebih banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda dari
berbagai suku, budaya, agama dan dari daerah yang bermacam-macam
pula. Aku pun mulai belajar untuk mengenal dan lebih mengenal satu
persatu teman-teman saya yang baru. Ini tidaklah gampang tapi juga
bisa dibilang tidak segampang yang aku bayangkan. “kembali ke
prinsip hidup aku”aku tidak menyesal dengan semua yang aku alami
dan aku dapatkan”.
Wow”ada
cewek cantik”preeet...kena deh”.salah seorang dari teman saya
langsung menunjukkan hasil jepretannya padaku yang tidak lain tidak
bukan adalah cewek yang sekarang jadi incaran kami. Tapi aku tidak
peduli karena aku punya target sendiri, yang hanya aku sendiri yang
tahu. Melihat targetku tersenyum saja sudah lebih dari cukup dan
sudah membuat aku bersemangat. Kau adalah motivasiku”kataku dalam
hati”. Tapi saya yakin masing-masing dari kami punya target sendiri
dan itu hanya si pelaku dan Tuhan saja yang tahu.
Ini
adalah hari terakhir SIKAM, dan hari terakhir ini bisa dikatakan full
day. Karena hari ini kami harus terjung ke lapangan bersama dengan
peserta SIKAM untuk melihat langsung keadaan dan kondisi di lapangan(
bukan lapangan sepak bola ya...). |Desa Wiladeg”ya itulah target
dan tujuan kami. Disana yang berada sekitar 50 km dari pusat kota
jogjakarta ini ditempuh dengan perjalanan mengunakan bis sekitar 2
jam perjalanan. Cukup melelahkan tapi harus tetap keep spirit.
Pkiiranku kacau balau, tak tentu arah ketika kami dihadapkan suatu
situasi yang mana membuat aku bingung untuk mennetukan pilihan.
Huffffffffffff, personil kami tidak cukup, haruskah sebagian kelompok
dikorbankan?ataukah kami harus berkorban?parah..!!!ini bukan
kesalahan siapa-siapa tapi juga tidak ada yang bisa dibenarkan.
“lakukan saja semua yang kita bisa,tunjukkan yang kita lakukan dan
itulah yang kita bisa” hanya ini sekedar kata-kata penyemangat yang
sebenarnya tidak ada unsur penyemangatnya. Let’s move and do our
best. Kami pun berpencar untuk melakukan tugas kami yang sebanrnya
tidak berat, tetapi juga tidak ringan.
Kembali
ke masalah hati, aku berusaha untuk mencari orang yang aku kagumi,
dimanakah mereka?kemanakah mereka?nihil..sia-sia usahaku. Aku hanya
bisa diam dan diam sekedar untuk mengusir rasa galauku. Aliran
darahku seolah-olah berhenti ketika aku tidak berhasil. “hufffff,
aku menarik nafas panjang seolah pasrah dengan keadaanku. Tapi tetap
berharap pada satu keajaiban dari alam. Setelah hampir dua jam
bergelut dengan aktiftas yang padat akhirnya sejenak bisa sandarkan
letihku di tiang balai pertemuan desa wiladeg. Hanya satu yang aku
inginkan agar bisa lega dan tetap semangat”senyuman”. Saya tahu
walaupun senyuman itu bukan untukku tapi itu sudah cukup membuat aku
tenang dan lega. “perlahan aku mengeluarkan Hpku dari dalam tas
udangku dan jariku langsung menari diatas tombol angka-angka di
Hpku.*889#lah tujuanku. Tampak dari balik layar Hpku muncul kata
requesting yang memaksaku harus menunggu sejenak dan tampak dengan
jelas pemberitahaun dari operator SIM Hpku bahwa pulsa aku masih ada
8.725 rupiah. Langsung ku aktifkan twitter ku dan tanpa berpikir
panjang aku langsung mengupdate statusku”singkat dan
sederhana”Diam-Diam aku mengagumi dirimu”. Dan langsung aku
offkan twitterku. Terasa lega namun sedikit agak bercampur galau. Aku
bertanya pada diriku sendiri”Apakah aku jatuh cinta? Hahahhahha,
aku tertawa sendiri dalam hatiku.
Sengaja
aku menyendiri,hanya ingin tenang sejenak bersama dengan sang
inspiratorku yakni ALAM. Dengan sisa tenagaku yang ada aku sejenak
membuka telinga hatiku pada whispering on the nature. Entah dengan
pasti atau tidak akupun seolah menemukan jawaban atas rasa galauku,
namun aku sendiri tidak tahu apa jawaban itu. Dengan senyum kecil
pemberian alami dari sang Penciptaku aku beranjak berdiri dan mulai
melangkah demi satu tujuan yang baru.
Aku
membuka kembali file otakku dan restore kembali semua kenangan tiga
hari itu kedalam kenyataanku dan akupun tenang seolah tiada lagi
beban dalam hatiku. Karena aku yakin masih ada hari esok untukku yang
lebih indah lagi dan aku yakin akan kenyataan ini. Dan akupun
menyakinkan hatiku sendiri dari suara sang inspiratorku”melihatmu
tersenyum sudah membuat aku bahagia,walaupun senyuman itu bukan
untukku, aku adalah pemuja rahasiamu.
Aku
memmulai hari-hari kuliahku............................
Bersambung............
Dedicated
for someone
From
your secret admirer
N.N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar