Selasa, 20 Desember 2011

Kisah Tiger di Parang Kritis


Gerhana bulan menjadi tujuan kami ke parang kritis(paris). Saya dan teman-teman yang lain meluncur ke paris dengan mobil merah. Aku hanya diam selama perjalanan ke paris. Mungkin karena aku lagi bad mood rasa capek yang menguasai aku.
Sepanjang perjalanan aku berusaha untuk mengingat semua jalan-jalan dan gang-gang yang terekam oleh mataku. Perjalanan ke paris dijangkau selama hampir 1 setengah jam. Ada cerita-cerita aneh, lucu, horor, dan kisah mengharukan menemani sepanjang perjalanan kami. Aku tidak ada kisah yang keluar dari mulutku, aku memilih untuk diam sambil mendengarkan kisah-kisah dari teman-teman aku. Walau sebenanrya aku juga punya beribu kisah yang pernah aku lalui. Lampu-lampu kota yang menghiasi sisi jalan kota menambah keindahan malam. Penghuni jagat raya yang berintelektual sibuk dengan kegiatan masing2. Pikiranku jahu melayang ke dunia yang aku sendiri tidak tahu dimanakah dunia itu sebenarnya. Ternyata kata orang pikiran dapat menjangkau semua ruang dan waktu itu tepat dan benar. Karena itulah yang aku rasakan. Sesekali aku tertawa kecil mendengar kisah-kisah dari sahabat saya yang luar biasa. Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kamipun tiba di tempat tujuan kami yang telah dijadwal sebelumnya. Ini bukanlah kunjungan saya yang pertama karena aku sudah pernah mengunjungi tempat itu beberapa kali. Rasa kagum selalu mendominasi pikiranku ketika aku menginjakkan kaki di parang kritis, tepat yang dipercaya sebagai tempat tinggal ratu pantai selatan. Ramai, indah, aman dan asyik itulah yang selalu diberikan oleh paris untuk para pengunjungnya dan salah satunya adalah aku. Rasa kagumku tiba2 di hentikan oleh rasa laparku sehingga sejenak rasa kagumku hilang entah kemana, yang ada di dalam pikiranku hanya ingin makan,makan dan makan. Eh ternyata ada yang senasib dengan saya. “yok kita makan dulu” kata seorang teman saya yang juga merasa lapar. Tanpa berpikir panjang kami langsung mencari tempat yang comfortable untuk makan dan ternyata kami semua makan. Suatu bukti bahwa kami semua merasa lapar. Nasi goreng bu, “aku pun memesan makanan. Setelah menunggu cukup lama yang sebenarnya tidak lama tibalah saat yang sangat dinantikan yakni makan. Dengan penuh konsentrasi saya langsung sikat nasi goreng yang diselimuti telor. Tak ada kata2 dan tak ada suara, seolah kami semua terhipnotis rasa lapar kami, yang kami dengar hanyalah bunyi pring dan sendok serta bunyi motor dan mobil. Tiba2 dari balik layar lcdku terlihat dengan jelas “mami call”. Tanpa berpikir panjang aku langsung menekan tombol ok berharap agar aku mendapat berita baru dari keluargaku. Boa noite, diak k lae?suara mamaku menanyakan keadaanku dengan bahasa daerah kami, bahasa tetun.aku pun langsung menceritakan tentang keadaanku, kuliahku, dan semuanya yang aku alami di sini. Tidak lupa juga aku menanyakan keadaan papaku, keadaan semua adik2ku serta sepupu tercintaku, dan syukurlah “mereka semua baik saja”. (tapi semua itu dalam bahasa daerah kami yakni bahasa tetun). Setalah ngobrol sekitar dua menit tibatiba ada bunyi dari Hpku dan terputuslah perbincangan kami, ya itu karena pulsa mahal. Namanya juga hanya satu operator.
Tin, kita jalan ke pantai yuk? Ajak temanku yang lagi asyik menyalakan rokok luckystrikenya. Dan tanpa jawaban dari mulutku akupun langsung beranjak dari tempat dudukku dan menuju ke tempat tujuan kami”paris.pasir-pasir halus menyentuk telapak kakiku, dan tatapan mataku memandang sekelilingku dan tidak lupa juga ke pantai paris yang luar biasa indah entah pagi entah siang ataupun malam. Aku memilih untuk menikmati keindahan pantai paris yang indah. Camera 1000D milik elsa membawa kebahagiaan untuk kami semua. Dan kamipun langsung bergaya untuk satu keabadian akan kisah kami di paris. Moment yang kami tunggu-tunggu pun tak kunjung datang, karena dari balik awan bulan yang katanya akan gerhana ternyata blur dari pandangan mata kami. Gerhana bulan seolah-oleh bukan lagi tujuan kami, dengan latar pantai yang indah kami pun masing mengabadikan gaya-gaya kami yang kadang-kadang keterlaluan atau dalam istilah jaman sekarang lebay. Ada bermacam gaya yang kami peragakan dalam konteks kami di paris dari cuek kamera, bermain pasir hingga lompatan tertinggi.
Inilah awal dari kisah tiger di paris. Lompatan tertinggiku akhirnya mencoret kertas putih tigerku. Tigerku yang selama ini mendekataku dengan orang-orang yang jahu dariku jatuh kedalam laut. Uhfffff...aku bingung,bingung dan bingung. dengan peralatan yang sederhana aku berusaha untuk mencari tigerku. Ya udah ga apa-apa..kataku untuk menghibur diri walau dari dalam hatiku aku merasa sangat kehilangan. Aku mencari kemana-kemana seperti aku mencari alamat palsu dalam lagunya ayu ting ting yang lagi tenar sekarang.
Ya udah lah gak apa-apa. Kataku menghibur diriku lagi...ahh..ternyata telah diselamatkan oleh  pak aqib. Senyum kecil terpancar dari wajahku ketika aku tahu bahwa tigerku telah ditemukan walau sebenarnya tigerku telah diujung tanduk, alias setengah mati. ....ternyata itu sedikit menghibur senyum kehancuranku. Rasa syukurku tak henti-hentinya aku panjatkan kepada Tuhan melalui pak aqib dan teman-temanku.”ternyata TUHAN membantu umatnya dengan caranya masing-masing. “ternyata selalu ada cerita dalam hidup ini, kata temanku dengan senyum persaudaraan. Kamipun terus menikmati keindahan pantai paris yang semakin malam semakin asyik, semakin malam semakin ramai hingga rasa capek mendominasi refresihing kami dan kamipun pulang. Terima kasih Tuhan, atas hari-hari yang kamu berikan kepada kami, tanpa Dia kita tidak ada apa-apa, without HIM we are nothing, sem Ele somos nada.


Ini ceritaku, mana ceritamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome In Blogging Is My Life

Contoh Sliding Login Dengan JQuery

Disamping ini adalah contoh Sliding Login menggunakan JQuery. Login Form Disamping hanya Contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB, Karena Blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial Blog

Untuk membuatnya Silahkan : Klik Disini

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!