artikel ini hanyalah suatu bahan refleksi untuk kita semua yang prihatin atas PSSI sekarang ini dan juga hanyalah expresi perasaan dari seorang anak bangsa yang prihatin atas negaranya terutama PSSI.
Sejak Kegagalan Tim Nasional Indonesia dalam merebut gelar Piala Asia atau yang lebih dikenal ASIA CUP...Nurdin semakin menjadi sorotan public. Tuntutan pengunduran diri pun datang dari berbagai pihak. belum lagi masalah Nurdin adalagi masalah di jantung PSSI yakni pro kontra soal LPI dan ISL. Masalah LPI dan ISL yang banyak mengundang kontrovesi belum sampai pada titik terang Muncul lagi era baru dalam PSSI yakni lolosnya Nurdin dalam seleksi untuk menduduki posisi ketua PSSI.
Menurut undang-undang entah itu dari FIFA atau dari PSSI (saya tidak tahu pasal berapa dan nomor berapa, Cuma dengar saja) sendiri tertera dengan jelas bahwa”yang berhak menjadi calon ketua PSSI adalah mereka yang bebas dari segala macam kasus atau yang berhubungan dengan hukum. tapi yang menjadi pertanyaan mengapa Nurdin yang pernah berurusan dengan hukum masih tetap menjadi ketua PSSI bahkan sekarang ini Nurdin masih lolos untuk kepemimpinan berikutnya? Ada apa dibalik semua itu? Apakah Nurdin lolos murni atau diloloskan?
Orang yang tidak pernah sekolah pun pasti akan bertanya-tanya soal masalah ini, mengapa ini bisa terjadi?Yang menjadi tim seleksi untuk calon ketua PSSI tahun ini apakah murni dalam menyeleksi?mengapa undang-undang PSSI tidak diberlakukan dalam proses seleksi ini?mengapa Nurdin yang pernah berurusan dengan hukum masih menjadi calon ketua PSSI?ataukah tim melihat tidak ada yang cocok untuk jadi ketua PSSI selain Nurdin? Orang desa yang tidak tahu apapun soal PSSIpun akan bertanya”mengapa KKN sampai sekarang masih ada di Indonesia?dan mereka juga akan mengatakan”betapa bodohnya para pemimpin, ternyata tidak ada bedanya dengan kami orang-orang desa ini.
PSSI sekarang ini telah menjadi sorotan semua pihak. di beberapa tempat telah diresmikan PSSI tandingan yang tidak mengakui adanya PSSI dibawah naungan Nurdin. mereka menanggap bahwa PSSI dibawah Kepemimpinan Nurdin tidak lagi diakui oleh mereka. dan menurut banyak pihak Nurdin telah gagal dalam memimpin PSSI ke arah yang lebih maju. lalu mengapa Nurdin masih lolos dalam seleksi calon ketua PSSI setelah semua orang tidak lagi mengakuinya? atau ini adalah permainan politik dari para petinggi? ataukah mereka yang menjadi tim seleksi adalah orang-orang peliharaan Nurdin, sehingga mereka tidak berani mengagalkan Nurdin?
Apapun yang terjadi inilah kenyataan yang sekarang ini ada dan kita semu juga tahu tentang kasus ini. kata orang dengan uang orang bisa melakukan segalanya entah itu halal atau tidak halal. Uang bisa membenarkan yang salah menjadi benar dan yang benar menjadi salah dan lebih parah lagi di mata uang hukum hanyalah kerikil dalam sepatu yang dikeluarkan jika menganggu perjalanan uang alias hukum adalah staff uang yang sepnuhnya berada dibawah pengawasan uang, sehingga uang bisa memecat hukum kapan saja jika tidak lagi loyal kepada uang.
semoga kita semua sadar dan lebih sadar lagi bahwa seorang pemimpin dalam melakukan sesuatu sangat berakibat pada hidup orang banyak. kadang pemimpin tidak merasakan penderitaan orang lain akibat keputusan mereka namun keputusan itu bisa membawa jutaan orang kedalam penderitaan. kita harus sadar bahwa menjadi seorang pemimpin adalah untuk melayani dan bekerja demi kesejahteraan rakyatnya bukan rakyatlah yang bekerja demi kesejahteraan pemimpinnya....
Mau dibawa kemanakah PSSI para petinggi tidak pernah mau serius dalam mekaksanakan tugasnya? jika masih ada kon kali kon antara para pemimpin? jika yang dipikirkan Cuma uang dan harta sedangkan tugas utamanya diabaikan?
Sejak Kegagalan Tim Nasional Indonesia dalam merebut gelar Piala Asia atau yang lebih dikenal ASIA CUP...Nurdin semakin menjadi sorotan public. Tuntutan pengunduran diri pun datang dari berbagai pihak. belum lagi masalah Nurdin adalagi masalah di jantung PSSI yakni pro kontra soal LPI dan ISL. Masalah LPI dan ISL yang banyak mengundang kontrovesi belum sampai pada titik terang Muncul lagi era baru dalam PSSI yakni lolosnya Nurdin dalam seleksi untuk menduduki posisi ketua PSSI.
Menurut undang-undang entah itu dari FIFA atau dari PSSI (saya tidak tahu pasal berapa dan nomor berapa, Cuma dengar saja) sendiri tertera dengan jelas bahwa”yang berhak menjadi calon ketua PSSI adalah mereka yang bebas dari segala macam kasus atau yang berhubungan dengan hukum. tapi yang menjadi pertanyaan mengapa Nurdin yang pernah berurusan dengan hukum masih tetap menjadi ketua PSSI bahkan sekarang ini Nurdin masih lolos untuk kepemimpinan berikutnya? Ada apa dibalik semua itu? Apakah Nurdin lolos murni atau diloloskan?
Orang yang tidak pernah sekolah pun pasti akan bertanya-tanya soal masalah ini, mengapa ini bisa terjadi?Yang menjadi tim seleksi untuk calon ketua PSSI tahun ini apakah murni dalam menyeleksi?mengapa undang-undang PSSI tidak diberlakukan dalam proses seleksi ini?mengapa Nurdin yang pernah berurusan dengan hukum masih menjadi calon ketua PSSI?ataukah tim melihat tidak ada yang cocok untuk jadi ketua PSSI selain Nurdin? Orang desa yang tidak tahu apapun soal PSSIpun akan bertanya”mengapa KKN sampai sekarang masih ada di Indonesia?dan mereka juga akan mengatakan”betapa bodohnya para pemimpin, ternyata tidak ada bedanya dengan kami orang-orang desa ini.
PSSI sekarang ini telah menjadi sorotan semua pihak. di beberapa tempat telah diresmikan PSSI tandingan yang tidak mengakui adanya PSSI dibawah naungan Nurdin. mereka menanggap bahwa PSSI dibawah Kepemimpinan Nurdin tidak lagi diakui oleh mereka. dan menurut banyak pihak Nurdin telah gagal dalam memimpin PSSI ke arah yang lebih maju. lalu mengapa Nurdin masih lolos dalam seleksi calon ketua PSSI setelah semua orang tidak lagi mengakuinya? atau ini adalah permainan politik dari para petinggi? ataukah mereka yang menjadi tim seleksi adalah orang-orang peliharaan Nurdin, sehingga mereka tidak berani mengagalkan Nurdin?
Apapun yang terjadi inilah kenyataan yang sekarang ini ada dan kita semu juga tahu tentang kasus ini. kata orang dengan uang orang bisa melakukan segalanya entah itu halal atau tidak halal. Uang bisa membenarkan yang salah menjadi benar dan yang benar menjadi salah dan lebih parah lagi di mata uang hukum hanyalah kerikil dalam sepatu yang dikeluarkan jika menganggu perjalanan uang alias hukum adalah staff uang yang sepnuhnya berada dibawah pengawasan uang, sehingga uang bisa memecat hukum kapan saja jika tidak lagi loyal kepada uang.
semoga kita semua sadar dan lebih sadar lagi bahwa seorang pemimpin dalam melakukan sesuatu sangat berakibat pada hidup orang banyak. kadang pemimpin tidak merasakan penderitaan orang lain akibat keputusan mereka namun keputusan itu bisa membawa jutaan orang kedalam penderitaan. kita harus sadar bahwa menjadi seorang pemimpin adalah untuk melayani dan bekerja demi kesejahteraan rakyatnya bukan rakyatlah yang bekerja demi kesejahteraan pemimpinnya....
Mau dibawa kemanakah PSSI para petinggi tidak pernah mau serius dalam mekaksanakan tugasnya? jika masih ada kon kali kon antara para pemimpin? jika yang dipikirkan Cuma uang dan harta sedangkan tugas utamanya diabaikan?